SEJARAH GEREJA KRISTUS MAKASSAR

Beberapa tahun sebelumnya, ketika masih tinggal di ujung selatan pulau Sumatera, tepatnya di kota Bandar Lampung, seorang hamba Tuhan memiliki kerinduan besar untuk membuka jemaat baru di Indonesia bagian timur, khususnya di kota Makassar. Kerinduan ini bukan tanpa alasan. Hamba Tuhan ini sejatinya berasal dari Luwu Timur, Sulawesi Selatan, dan pernah beberapa kali pulang kampung sejak berangkat ke pulau Sumatera akhir Desember 1996 untuk mengikuti pendidikan teologia di Sekolah Alkitab Sumatera Bagian Selatan, Bandar Lampung. Pada beberapa kesempatan itulah dia pernah bertemu dengan sejumlah pemimpin jemaat lokal dan beberapa anggota jemaat yang mengutarakan kerinduan mereka juga agar suatu waktu sekirannya hamba-hamba Tuhan yang pernah mengenyam pendidikan teologia di Bandar Lampung mau kembali ke Sulawesi Selatan untuk membantu mengembangkan jemaat-jemaat lokal yang ada. Tentu saja dengan adanya jemaat lokal di kota Makassar, maka pelayanan ke beberapa jemaat lokal di Luwu Timur dapat dilakukan dengan mengadakan seminar, loka karya, dan Pendalaman Alkitab melalui kelas-kelas Alkitab.

Alasan lain dari kerinduan hamba Tuhan ini adalah karena adanya kebutuhan mendesak dari orang-orang muda jemaat Kristus yang menuntut ilmu di kota daeng ini. Mereka adalah anak-anak anggota jemaat Kristus yang datang dari beberapa daerah di Sulawesi Selatan, dan bahkan dari Sulawesi Tengah. Selama mereka duduk di bangku kuliah, mereka tidak bisa mengikuti ibadah dan kegiatan rohani bersama dengan jemaat Tuhan karena memang tidak ada jemaat Kristus di kota ini. Lalu, apa yang mereka lakukan adalah mengkuti ajakan orang-orang denominasi untuk beribadah bersama mereka, dan mungkin juga beberapa di antara mereka tidak pernah beribadah. Mereka yang seharusnya menjadi generasi penerus jemaat Tuhan di masa akan datang tidak dapat dipersiapkan karena kekosongan ini. Tidak sedikit dari mereka yang tersesat dan bahkan hilang. Sungguh menyedihkan!

Dua alasan ini menjadi pergumulan hamba Tuhan ini selama bertahun-tahun dan semakin lama makin termotivasi untuk membuat keputusan besar yang penuh tantangan datang ke Makassar membangun Jemaat Tuhan. Beliau teringat dengan situasi yang dialami Paulus dan Silas, ketika mereka sampai di Troas, "Pada malam harinya tampaklah oleh Paulus suatu penglihatan: ada seorang Makedonia berdiri di situ dan berseru kepadanya, katanya: "Menyeberanglah ke mari dan tolonglah kami!" Setelah Paulus melihat penglihatan itu, segeralah kami mencari kesempatan untuk berangkat ke Makedonia, karena dari penglihatan itu kami menarik kesimpulan, bahwa Allah telah memanggil kami untuk memberitakan Injil kepada orang-orang di sana" (Kisah Para Rasul 16:9-10). Hamba Tuhan ini yakin bahwa situasi serupa juga yang dihadapinya. Dia terpanggil untuk segera ke kota Makassar agar dapat memberitakan Injil kepada orang-orang di kota itu. Dia memiliki visi bahwa jemaat Tuhan di Makassar, sekiranya Tuhan mengizinkan, bukan hanya bertumbuh dan berkembang, tapi juga bisa menjadi sebuah jemaat model bagi jemaat-jemaat lokal yang ada di Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tengah. Bahkan menjadi jemaat mentor dan tempat praktek bagi para mahasiswa Alkitab yang melaksanakan PKL (Praktek Kerja Lapangan) dan persiapan alumni yang baru lulus dari NSSBS sebelum bekerja sebagai penginjil atau minister di sebuah jemaat lokal.

Dia sadar betul bahwa memulai jemaat baru tidaklah mudah, banyak hal yang dibutuhkan dan harus dipersiapkan dengan matang. Sambil terus berdoa dan meyakinkan diri untuk melaksanakan panggilan mulia ini, tepatnya pada  tanggal 7 April 2021, sore hari, dia mulai berpikir tentang membuat proposal, yang nantinya akan dikirimkan kepada beberapa jemaat lokal maupun saudara seiman secara pribadi baik dalam maupun luar negeri. Dia meminta saran dari salah seorang saudara seiman yang sudah berpengalaman bagaimana cara membuat proposal dan dia memberikan garis besar isi dari proposal. Selanjutnya dia mulai membuat draft proposal mengkuti pola tersebut dan selesai pada tanggal 13 April 2021. Selama satu minggu selanjutnya, dia membaca draft proposal ini berulang kali, memperbaiki bagian tertentu, dan atas saran yang diterimanya, menambahkan sejumlah informasi yang dibutuhkan termasuk meminta bantuan referensi dari dua orang pemimpin jemaat yang terpercaya dan dari Jemaat Kristus Sawangan, Minahasa sebagai jemaat sponsor dan supervisor hingga akhirnya proposal sudah layak dan siap dirikim. 

Selanjutnya, dari tanggal 20  hingga 22, dia mengirimkan proposal ini secara bertahap kepada sejumlah jemaat lokal di Amerika, Malaysia, Singapura, dan Indonesia serta kepada beberapa saudara seiman secara pribadi. Dia sangat bersukacita dan bersyukur kepada Bapa di surga atas providensia-Nya bahwa baik pemberi referensi (20/04/2021), jemaat yang dipilih menjadi sponsor dan supervisor (Minggu, 25/04/2021, dan jemaat-jemaat lokal maupun saudara-saudara seiman, menanggapi secara positif dan mendukung penuh rencana untuk membuka pelayanan baru ini.

Atas kabar baik yang sangat luar biasa ini, dia kemudian dengan antusias mulai memunculkan gagasan-gagasan dan menggunakannya dengan melakukan beberapa hal sebagai bagian dari persiapan. Dia membangun sebuah web blog dengan alamat url https://makassarcoc.blogspot.com yang kegunaannya sebagai media informasi tentang jati diri dan seputar pelayanan, kegiatan, dan pekerjaan Jemaat Tuhan di Makassar serta tanggung jawab kepada jemaat-jemaat supportersponsor dan supervisor. Selain itu juga, dia mempelajari tentang anggaran dasar dan anggaran rumah tangga jemaat, dan pendaftaran di Depag Provinsi serta permohonan izin kegiatan-kegiatan rohani dari Pembimas Kristen di Provinsi. Sebab untuk melakukan segala urusan administrasi dan urusan ke pemerintah tidak mudah, dan juga tidak boleh dilakukan melalui jalur yang melanggar hukum dan firman Allah. Jemaat-jemaat lokal di Luwu Timur terdaftar di Depag melalui SK 150. Pengurus pusat membagi jemaat-jemaat lokal yang terdaftar melalui SK 150 per wilayah. Untuk provinsi Sulawesi Selatan sendiri wilayah enam. Wilayah enam ini juga memiliki pengurus yang terdiri dari ketua, sekretaris dan bendahara. Fungsi dari pengurus pusat dan pengurus wilayah adalah sebagai jembatan antara jemaat-jemaat lokal dengan pemerintah.

Jemaat Tuhan di Makassar sendiri mempertimbangkan dua atau bahkan tiga opsi. Pertama, membuat ad&art sendiri dan diakta-notariskan, lalu mendaftar ke Pembimas Kristen di provinsi. Kedua, mendaftarkan diri melalui SK 150 ke Depag. Ketiga, membuat yayasan  sendiri sebagai wadah untuk melakukan kegiatan-kegiatan keagamaan atau gerejawi. 

Tepatnya Sabtu, 11 September 2021, setelah segala urusan kepindahan sekolah putra-putrinya dan kepindahan domisili dan urusan penerbangan yang mewajibkan vaksinasi Covid-19 selesai, hamba Tuhan ini bersama kedua putra-putrinya berangkat dan tiba di Makassar dengan selamat. 

Selama bulan September dia mencari rumah kontrakan, mendaftarkan putra-putrinya ke sekolah tujuan masing-masing, dan mencari gedung sewa untuk tempat ibadah. Semua usaha ini membuahkan hasil.

To be continued ......

Post a Comment